4 Ramen Jepang Populer Asli Jepang

Ramen mempunyai banyak macam variasi di Jepang yang tergantung dari daerah asalnya masing-masing.

Terlihat tampak sama racikan ramen karena dengan campuran seperti mie, kuah kaldu, dan toping seperti char siu, telur dan juga daun bawang, sampai dengan pipilan jagung. Tetapi dari penikmat mi Jepang ini, pasti anda mengetahui jika ramen mempunyai banyak sekali variasi.

Ada beberapa wilayah di Jepang, dengan ramen yang diracik dengan cara yang berbeda. Kita sebut saja dengan gaya Sapporo, Kyoto sampai dengan Hakata.

Ada 4 ramen yang populer asli dari Jepang dari berbagai wilayah :

1. Ramen Sapporo

Seperti Hokkaido ada ramen Sapporo yang juga terkenal. Dari racikan yang standar menggunakan bahan tonkotsu (kaldi berbahan babi). Terlihat jika warna nya bening dari tambahan rasa kecap asin, garam dan juga miso.

Untuk jenis mie nya di pilih mi tebal dan keriting. Kemudian diberi topping dengan sayuran tumis, jagung, daging cincang bumbu miso, wakame dan juga butter. Ada juga yang menggunakan topping seperti kepiting yang utuh.

2. Ramen Kitakata

Selanjutnya Fukushima, anda dapat menemukannya dengan ramen kitakata yang khas. Citra rasa kaldunya yang sangat gurih karenakan berasal dari sarden yang kering dan tulang babi. Kebanyakan dicampur dengan kecap asin, ada juga yang menggunakan dengan kaldu shio atau disebut miso.

Mie yang dipilih ramen kitakata dengan mie yang tebal, pipih dan sedikit berkerut.

3. Ramen Tokyo

Salah satu ramen terletak di kota paling terkenal di Jepang yang ternyata menawarkan ramen yang sangat istimewa. Ramen Tokyo yang menggunakan tulang ayam, sarden kering dan juga sayur sebagai bahan pembuatan kaldunya.

Mie yang digunakan dengan mi keriting dengan tingkatan kematangan yang medium.

4. Ramen Kyoto

Ramen Kyoto terkenal akan penjuru negeri. Dari ciri utamanya yaitu dengan kaldu yang kental dan juga cita rasa yang dicampurkan dengan shoyu, kaldu ramen yang digunakan ramen Kyoto direbus menggunakan tulang babi, ayam serta sayuran.

Kamakura, Kota Wisata Jepang Yang Melarang Wisatawan Makan Sambil Berjalan

Makan sambil berjalan berkeliling kota tentu menjadi salah satu rutinitas yang sering dilakukan oleh hampir semua orang ketika berlibur. Ya, sensai menikmati street food sambil memegang makanan dan berkeliling lokasi destinasi wisata menjadi hal yang sangat lumrah dilakukan oleh semua orang di hampir semua negara.

Akan tetapi kebiasaan ini ternyata telah di larang oleh salah satu kota wisata yang ada di Jepang yakni kota Kamakura. Kota yang terletak di tepi laut ini sebenarnya sangat sering dikunjungi oleh para wisatawan karena ombak lautnya yang terkenal oleh para pecinta peselancar. Kamakura juga terkenal sebagai tujuan wisata religius karena terdapat kuil Buddha, Kuil Shinto dan Great Buddha of Kamakura yang menjadi tujuan para wisata keagamaan yang datang.

Kamakura, Kota Wisata Jepang Yang Melarang Wisatawan Makan Sambil Berjalan

Namun sejak tanggal 01 April 2019 lalu, Kamakura telah menetapkan peraturan baru secara resmi dimana pemerintah setempat meminta agar para wisatawan dan penduduk setempat untuk tidak melakukan aktifitas makan sambil berjalan bekeliling disekitar kota. Meski demikian, peraturan ini sendiri sebenarnya tidak memberikan sanksi denda kepada mereka yang kedapatkan melanggar.

Tujuan aturan ini adalah mendorong agar para wisatawan dan penduduk setempat bisa berprilaku lebih baik terhadap makanan serta menjaga lingkungan dari masalah sampah dan juga gangguan terhadap orang lain seperti noda dari makanan yang bisa terkena pakaian orang lain. Untuk hal yang ini lebih di khususkan di Komachi-dori yang merupakan area jalanan panjang yang hampir setiap harinya dikunjungi oleh sekitar 60.000 pengunjung.

Kamakura, Kota Wisata Jepang Yang Melarang Wisatawan Makan Sambil Berjalan

Selain itu, Masyarakat Jepang pada umumnya memang sangat menghargai makanan dan menganggap makanan sebenarnya harus dimakan dan dinikmati dengan seharusnya. Untuk itu mereka menganggap orang yang makan sambil berjalan biasanya tidak akan bisa menikmati makanan yang mereka makan.

Akan tetapi alasan tersebut dibantah oleh Presiden Asosiasi Komachi Store, Norikazu Takahashi yang mengatakan jika makan sambil berjalan sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan oleh orang-orang dalam menikmati kegiatan tamasya,”Saya pikir kesalahan besar jika kita melarang orang-orang untuk makan sambil berjalan. Mereka melakukan itu sebagai salah satu dari kegiatan untuk menikmati tamasya.”kata Norikazu.