Burung Cendrawasih mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga sebagian masyarakat yang ada di Indonesia. keindahan dari burung ini bahkan sudah di akui di dunia internasional. Burung Cendrawasih memang merupakan burung yang tidak terdapat disemua negara di dunia. Hanya beberapa negara yang merupakan habitat dari burung Cendrawasih ini.
Australia, Halmahera dan Indonesia merupakan negara yang bisa dibilang cukup beruntung karena menjadi habitat dari burung Cendrawasih ini. Burung Cendrawasih sendiri lebih dikenal dengan sebutan burung surga di negara-negara eropa. pemberian nama tersebut ternyata memiliki asal usul tersendiri sebab pada zaman dulu burung Cendrawasih ini kerap kali diburu secara liar oleh masyarakat untuk mendapatkan bulu dari burung Cendrawasih yang indah tersebut.
Bulu yang indah dan halus tersebut konon akan di jadikan sebagai hadiah untuk para petinggi di eropa. Bulu dari burung Cendrawasih tersebut bahkan dijadikan sebagai hiasan dari topi para bangsawan yang ada di eropa tersebut. Di indonesia sendiri Burung Cendrawasih dapat ditemukan hanya di provinsi Papua. Di Papua terdapat setidaknya 30 jenis burung Cendrawasih.
Burung Cendrawasih sendiri mempunyai 42 spesies yang berbeda diantaranya Cendrawasih Merah, Cendrawasih Botak, dan Cendrawasih 12 Antena. Semua burung Cendrawasih tersebut mempunyai keunikan dan ciri tersendiri, oleh sebab itu burung Cendrawasih ini diberi nama Bird of Paradise atau burung surga. Sejarah lain dari penamaan burung Cendrawasih ini sebagai burung surga bermula pada perburuan yang terjadi di abad ke-20.
Burung cendrawasih yang telah diburu tersebut akan dibawa ke eropa untuk dijual namun pada perjalanan menuju eropa terjadi musibah yang membuat kaki dari burung Cendrawsih ini patah. Hal tersebut menyebabkan burung Cendrawsih tersebut terus terbang diatas dan orang eropa kemudian menamai burung Cendrawasih dengan burung surga. Dari penelusuran yang dilakukan di Indonesia sendiri diketahui fakta bahwa kerajaan yang ada di eropa telah mengenal burung Cendrawasih sejak tahun 1522. Burung Cendrawsih tersebut bahkan dijadikan sebagai hadiah oleh Raja Maluku kepada Kerajaan Spanyol pada masa itu.